Silabus (SMP)

Silabus

Sekolah                         : SMP …………………………

Kelas                             : IX (Sembilan)

Mata Pelajaran             : IPA BIOLOGI

 

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

 

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Alokasi

Sumber belajar

Teknik Bentuk instrumen Contoh instrumen waktu
1.2  Mendeskripsikan sistem reproduksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan serta penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia. Sistem Reproduksi
  • Mencari informasi tentang karakteristik struktur dan fungsi organ penyusun sistem reproduksi pada manusia.

 

  • Mengamati torso atau gambar karakteristik struktur organ penyusun sistem reproduksi pada manusia.

 

  • Mencari informasi tentang kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi pada manusia beserta cara mengatasinya melalui studi pustaka dan pusat kesehatan.

 

  • Mencari informasi tentang kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi pada manusia beserta cara mengatasinya dari pusat kesehatan.

 

  • Mencari informasi tentang karakteristik struktur dan fungsi organ penyusun sistem reproduksi pada hewan.

 

  • Mencari informasi tentang karakteristik struktur dan fungsi organ penyusun sistem reproduksi pada tumbuhan.
  • Menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia.
 

 

 

  • Mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi.

 

 

 

 

  • Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya

 

  • Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi.

 

 

 

  • Mendeskripsikan sistem reproduksi pada hewan.

 

 

 

 

  • Mendeskripsikan sistem reproduksi pada tumbuhan.
Tes tertulis

 

 

 

 

Tes tertulis

 

 

 

 

Penugasan

 

 

 

 

 

Tes tertulis

 

 

 

 

Tes tertulis

 

 

 

 

 

Tes unjuk kerja

 Tes PG

 

 

 

 

Tes uraian

 

 

 

 

Tugas rumah

 

 

 

 

 

 

 

Tes uraian

 

 

 

 

 

Tes uraian

 

 

 

 

 

Uji petik kerja prosedur

 

Pembentukan sel sperma terjadi di ….

a. testis              c. ovarium

b. vas deferens  d. oviduk

 

Sebutkan organ reproduksi perempuan beserta fungsinya masing-masing.

 

 

Buatlah artikel tentang salah satu contoh penyakit pada sistem reproduksi yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Materi pada artikel dapat diperoleh dari buku atau internet.

 

Bagaimana cara mencegah penularan penyakit AIDS?

 

 

 

 

 

Sebutkan cara reproduksi aseksual pada hewan dan berikan masing-masing contohnya.

 

Eksperimen mengetahui terjadinya penyerbukan dan proses pembuahan pada tanaman

6×40’

Buku IPA Biologi

Jl.3 (Esis)

h.17-54, buku referensi yang relevan, lingkungan, alat dan bahan praktikum.

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP SMP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMP
Kelas : IX (Sembilan)
Mata Pelajaran : IPA BIOLOGI
Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar
1.2. Mendeskripsikan sistem reproduksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan serta penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia.
Indikator
1. Menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia.
2. Mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi.
3. Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.
4. Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi.
5. Mendeskripsikan sistem reproduksi pada hewan.
6. Mendeskripsikan sistem reproduksi pada tumbuhan.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian reproduksi.
2. Menyebutkan fungsi sistem reproduksi.
3. Membedakan fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal.
4. Menyebutkan alat reproduksi pada manusia.
5. Menjelaskan pembentukan sel kelamin pada manusia.
6. Membedakan sel sperma dan sel telur (ovum).
7. Menjelaskan pembuahan dan perkembangan embrio.
8. Menyebutkan faktor penyebab kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi.
9. Menjelaskan penyakit yang berhubungan dengan sistem repoduksi pada manusia.
10. Menjelaskan reproduksi seksual pada hewan.
11. Menjelaskan reproduksi aseksual pada hewan.
12. Membedakan reproduksi generatif dan reproduksi vegetatif pada tumbuhan.
13. Menyebutkan alat reproduksi generatif pada tumbuhan berbiji.
14. Membedakan bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
15. Menjelaskan pengertian penyerbukan.
16. Menyebutkan macam-macam penyerbukan karena adanya perantara.
17. Menyebutkan macam-macam penyerbukan tanpa adanya perantara.
18. Mengetahui terjadinya penyerbukan dan proses pembuahan pada tanaman.
19. Menjelaskan pembentukan sel kelamin pada tumbuhan.
20. Menjelaskan tujuan pembelahan sel.
21. Menyebutkan tahap-tahap pembelahan sel.
22. Membedakan pembelahan sel mitosis dan pembelahan sel meiosis.
23. Membedakan mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
24. Menjelaskan reproduksi vegetatif pada tumbuhan.
25. Membedakan reproduksi vegetatif secara alami dan reproduksi vegetatif secara buatan.
26. Menyebutkan beberapa cara reproduksi vegetatif secara alami.
27. Menyebutkan beberapa cara reproduksi vegetatif secara buatan.
28. Menjelaskan keuntungan dan kerugian reproduksi vegetatif secara buatan.
B. Materi Pembelajaran
Sistem Reproduksi
C. Metode Pembelajaran
1. Model : – Direct Instruction (DI)
– Cooperative Learning
2. Metode : – Diskusi kelompok
– Ceramah
– Eksperimen
– Observasi
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan Pendahuluan
• Motivasi dan Apersepsi:
– Organ-organ apa saja yang yang berperan dalam sistem reproduksi manusia?
– Mengapa penyakit AIDS mudah menular?
• Prasyarat pengetahuan:
– Apakah yang dimaksud dengan reproduksi?
– Apakah penyebab penyakit AIDS?
b. Kegiatan Inti
• Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian reproduksi.
• Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan fungsi sistem reproduksi.
• Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menjelaskan perbedaan fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal.
• Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan alat-alat reproduksi pada manusia.
• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai pembentukan sel kelamin pada manusia.
• Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan sperma dan sel telur (ovum).
• Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai pembuahan dan perkembangan embrio.
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelompok yang lain.
• Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan faktor penyebab kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi.
• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia.
c. Kegiatan Penutup
• Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
• Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

PERTEMUAN KEDUA
a. Kegiatan Pendahuluan
• Motivasi dan Apersepsi:
– Di manakah tempat terjadinya pembuahan pada ikan?
– Dapatkah individu baru terbentuk jika sel telur tidak dibuahi sel sperma?
• Prasyarat pengetahuan:
– Apakah yang dimaksud dengan fertilisasi eksternal?
– Apakah yang dimaksud dengan parthenogenesis?
b. Kegiatan Inti
• Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa laki-laki dan perempuan yang berbeda kemampuannya.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan reproduksi seksual pada hewan.
• Guru membagi tugas kelompok:
 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan sistem reproduksi seksual pada ikan
 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan sistem reproduksi seksual pada katak.
 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan sistem reproduksi seksual pada reptil.
 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan sistem reproduksi seksual pada burung.
 2 kelompok diberi tugas untuk menjelaskan sistem reproduksi seksual pada mamalia.
• Tugas kelompok diberikan 1 minggu sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.
• Setiap kelompok diminta melaporkan hasil pengamatannya dalam bentuk karya tulis.
• Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok yang lain.
• Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai reproduksi aseksual pada hewan.
c. Kegiatan Penutup
• Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
• Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

PERTEMUAN KETIGA

a. Kegiatan Pendahuluan
• Motivasi dan Apersepsi:
– Apakah syarat terjadinya pembuahan pada tumbuhan berbiji?
– Apakah tujuan reproduksi vegetatif secara buatan pada tumbuhan?
• Prasyarat pengetahuan:
– Apakah yang dimaksud dengan penyerbukan?
– Apakah yang dimaksud dengan reproduksi vegetatif secara buatan?
• Pra eksperimen:
– Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.
b. Kegiatan Inti
• Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbedaan reproduksi generatif dan reproduksi vegetatif pada tumbuhan.
• Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan alat reproduksi generatif pada tumbuhan berbiji.
• Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menjelaskan perbedaan bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian penyerbukan.
• Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan macam-macam penyerbukan karena adanya perantara dan penyerbukan tanpa perantara.
• Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil kuas kecil yang halus, pinset, kantong plastik transparan, tali rafia, pisau silet, jarum pentul, dan tumbuhan bunga pukul empat.
• Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengetahui terjadinya penyerbukan dan proses pembuahan pada tanaman
(Kegiatan 2.4 h. 44).
• Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai pembentukan sel kelamin pada tumbuhan.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan tujuan pembelahan sel.
• Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan beberapa fase
(tahap-tahap) pembelahan sel.
• Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan pembelahan sel mitosis dan pembelahan sel meiosis.
• Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai perbedaan mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
• Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan reproduksi vegetatif pada tumbuhan.
• Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan reproduksi vegetatif secara alami dan reproduksi vegetatif secara buatan.
• Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa cara reproduksi vegetatif secara alami dan reproduksi vegetatif secara buatan.
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
• Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
• Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai keuntungan dan kerugian reproduksi vegetatif secara buatan.
c. Kegiatan Penutup
• Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
• Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
• Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
E. Sumber Belajar
a. Buku IPA Biologi Jl.3 (Esis) halaman 17-54
b. Buku referensi yang relevan
c. Lingkungan
d. Alat dan bahan praktikum
F. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
 Tes tertulis
 Tes unjuk kerja
 Penugasan
b. Bentuk Instrumen:
 Tes PG
 Tes uraian
 Uji petik kerja produk
 Proyek
c. Contoh Instrumen:
– Contoh tes PG
Pembentukan sel sperma terjadi di ….
a. testis c. ovarium
b. vas deferens d. oviduk
– Contoh tes uraian
Sebutkan organ reproduksi perempuan beserta fungsinya masing-masing.
– Contoh proyek
Buatlah artikel tentang salah satu contoh penyakit pada sistem reproduksi yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Materi pada artikel dapat diperoleh dari buku atau internet. Artikel yang paling menarik dapat ditempel di mading sekolah.

……………,………………….
Mengetahui
Kepala SMP Guru Mata Pelajaran

……………………. …………………………
NIP. NIP.

Soal Sistem Reproduksi (SMP)

PERTEMUAN PERTAMA

Soal pilihan ganda

  1. Berikut ini adalah alat reproduksi pria, kecuali …

a. penis

b. testis

c. ureter

d. skrotum

2. Sperma disalurkan ke luar tubuh melalui …

a. testis

b. skrotum

c. kelenjar seminal

d. uretra

3. Urutan yang benar pada sistem reproduksi wanita adalah …

a. ovarium – oviduk – uterus – vagina

b. oviduk – ovarium – vagina – uterus

c. uterus – oviduk – ovarium – vagina

d. ovarium – vagina – uterus – oviduk

4. Manakah pernyataan yang benar?

a. bila ovum masak, dinding rahim menebal.

b. bila ovum masak, dinding rahim menipis.

c. bila menstruasi, dinding rahim menebal

d. bila dinding rahim menipis, terjadi ovulasi.

5. Proses penyerapan kembali cairan tubuh disebut …

a. resitasi

b. absorbsi

c. reabsorbsi

d. filtrasi

6. Fertilisasi pada manusia terjadi di …

a. vagina

b. uterus

c. ovarium

d. oviduk

7. Pada kembar identik …..

a. satu ovum dibuahi dua sperma

b. dua ovum dibuahi dua spermah

c. satu ovum dibuahi satu sperma

d. dua ovum dibuahi satu sperma

8. Berikut ini gejala AIDS kecuali …

a. hilang selera makan

b. tubuh lemah

c. flu tidak sembuh-sembuh

d. timbul bisul di kemaluan.

9. Bakteri Escherichia coli penyebab penyakit …

a. sifilis

b. prostatitis

c. gonorhoea

d. AIDS

10. Fungsi kelenjar prostat pada gambar di bawah ini yaitu…

 

  1. Menghasilkan getah yang bersifat alkali
  2. Menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma
  3. Menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
  4. Tempat membuang urin

Kunci jawaban:

  1. C
  2. D
  3. A
  4. A
  5. C
  6. D
  7. B
  8. A
  9. B
  10. C

Soal essay

 

Keterangan : Alat reproduksi pada pria terdiri dari 3 bagian, yaitu :

  1. Ovarium, dengan fungsi ……………………………………………………………
  2. Saluran reproduksi, berturut-turut dimulai dari ……………………., ………….…………, ………………………………, dan ………………………….
  3. Kelenjar Kelamin (Asesoris), yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berfungsi sebagai pelumas, yaitu kelenjar……………………………………….

Jawaban:

  1. Menghasilkan ovum (sel telur)
  2. Oviduk, uterus dan vagina
  3. Kelenjar Bartholine

 

 

PERTEMUAN KEDUA

Soal pilihan ganda

  1. Pembuahan adalah…
    1. Bertemunya sel telur dan ovum
    2. Bertemunya ovum dan sperma
    3. Bertemunya ovum dan spermatosit primer
    4. Bertemunya ovum dan spermatosit sekunder
  2. Pembuahan yang terjadi di luar tubuh disebut…
    1. Fertilisasi eksternal
    2. Fertilisasi internal
    3. Fertilisasi inter-eksternal
    4. Fertilisasi di dalam tubuh
  3. Bakal mahluk baru yang sedang tumbuh dan berkembang di dalam rahim induknya disebut…
    1. Vagina
    2. Plasenta
    3. Ovarium
    4. Embrio
  4. Ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu..
    1. Agar tidak habis terbawa hanyut
    2. Untuk menjaga kelestarian ikan
    3. Pembuahan terjadi di luar tubuh
    4. Pembuahan terjadi di dalam tubuh
  5. Pada umumnya mamalia melahirkan anak, kecuali…
    1. Platipus
    2. Pinguin
    3. Lumba-lumba
    4. Kelelawar
  6. Berikut ini alat reproduksi yang terdapat pada mamalia, kecuali…
    1. Testis
    2. Ovarium
    3. Vas deferens
    4. Vagina
    5. Kloaka
  7. Pembelahan secara amitosis dapat kita lihat pada…
    1. Cacing
    2. Amoeba
    3. Manusia
    4. Tumbuhan berbiji tertutup
  8. Hewan berikut ini berkembang biak dengan cara membelah diri, kecuali…
    1. Amoeba
    2. Paramecium
    3. Hydra
    4. Bakteri
  9. Berikut ini yang termasuk berkembang biak secara tidak kawin adalah…
    1. Serangga menyerbuki bunga mawar
    2. Telur katak menjadi berudu
    3. Pembentukan tunas pada batang pisang
    4. Angin menyerbuki padi
  10. Fungsi kalaza pada gambar di bawah ini yaitu…

 

  1. Menjaga posisi embrio agar tidak mudah goyang
  2. Melindungi telur dari gangguan mekanis
  3. Sebagai sumber makanan
  4. Sebagai tempat pertukaran gas

Kunci jawaban:

  1. B
  2. A
  3. D
  4. C
  5. A
  6. E
  7. B
  8. C
  9. C
  10. A

Soal essay

Jelaskan sistem reproduksi pada ikan!

Sistem Genitalia Jantan

  1. Testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen.
  2. Saluran reproduksi. Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai.

Sistem Genitalia Betina

  1. Ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium.
  2. Saluran reproduksi, oviduk merupakan saluran yang berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum abdominal.oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka.

 

 

PERTEMUAN KETIGA

Soal pilihan ganda

  1. Berikut ini adalah beberapa cara reproduksi secara vegetatif:
    1. Stolon
    2. Pembentukan tunas
    3. Umbi batang
    4. Stek
    5. Cangkok
    6. Merunduk

Pernyataan yang merupakan reproduksi secara vegetatif buatan adalah…

  1. 1,2,3
  2. 1,2,4
  3. 3,4,5
  4. 4,5,6
  5. Mencangkok adalah salah satu cara reproduksi vegetatif buatan. Hal ini dilaksanakan agar…
    1. Menghasilkan keturunan varietas yang dapat dibudidayakan
    2. Melindungi varietas liar supaya tidak punah
    3. Menghasilkan spesies tumbuhan bunga yang baru
    4. Menghilangkan sifat aslinya
  6. Penyerbukan tumbuhan berbiji terbuka dan tertutup dapat terjadi dengan perantaraan angin. Cara penyerbukan semacam ini disebut…
    1. Malakogami
    2. Autogami
    3. Alogami
    4. Anemogami
  7. Alat kelamin jantan pada tumbuhan berbiji tertutup yaitu…
    1. Putik
    2. Ovarium
    3. Benang sari
    4. Tangkai putik
  8. Alat kelamin betina pada tumbuhan berbiji tertutup yaitu…
  9. Putik
  10. Ovarium
  11. Benang sari
  12. Tangkai putik
    1. Pemencaran alat perkembangbiakan pada tumbuhan yang terjadi dengan cara buah pecah, sehingga bijinya terlempar keluar seperti pada pacar air disebut pemencaran secara…
      1. Higroskopis
      2. Hidrokori
      3. Anemokori
      4. Mamokori
  13. Pemencaran alat reproduksi tumbuhan yang mempunyai biji bersayap dapat terjadi secara…
    1. Entomokori
    2. Anemokori
    3. Hidrokori
    4. Antropokori
    5. Zookori
  14. Gambar di bawah ini adalah salah satu contoh reproduksi vegetatif alami yaitu..

 

  1. Umbi lapis
  2. Rhizoma
  3. Umbi batang
  4. Tunas adventif
  5. Perhiasan bunga yang menarik serangga yaitu…
    1. Kelopak
    2. Putik
    3. Benang sari
    4. Mahkota
  6. Ciri bunga yang mempunyai kelenjar madu, aroma khusus, penyerbukannya diperantai oleh:
    1. Burung
    2. Kelelawar
    3. Serangga
    4. Siput

Kunci jawaban:

  1. D
  2. A
  3. D
  4. C
  5. A
  6. B
  7. B
  8. C
  9. D
  10. C

Soal essay

Tuliskan alat perkembangbiakan pada bunga beserta fungsinya!

Jawaban:

  1. Alat perkembangbiakan jantan yaitu benang sari (stamen)

–          Menghasilkan ovum

–          Kepala putik berfungsi sebagai tempat penyerbukan

  1. Alat perkembangbiakan betina yaitu putik (pistilum)

–          Menghasilkan sel sperma

–          Kepala sari berfungsi sebagai tempat pembentukan sel sperma

 

Soal Peredaran Darah (SMA)

PERTEMUAN 13

Soal pilihan ganda

  1. Sistem peredaran darah manusia terdiri dari komponen berikut kecuali:
    1. Darah
    2. Jantung
    3. Vena
    4. Arteri
    5. Ginjal
  2. Pernyataan di bawah ini adalah fungsi sistem sirkulasi pada manusia, kecuali…
    1. Mengangkut zat nutrisi ke seluruh jaringan tubuh
    2. Menghantarkan rangsang ke organ-organ tubuh
    3. Mengatur suhu tubuh
    4. Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat-alat pengeluaran
    5. Mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh
  3. Fungsi hemoglobin adalah…
    1. Membawa CO2 ke jaringan
    2. Membawa CO2 dari jaringan
    3. Membantu dalam proses pembekuan darah
    4. Mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh
    5. Membawa glukosa ke seluruh tubuh
  4. Antibodi disintesis oleh….
    1. Limfosit B
    2. Fagosit
    3. Limfosit T pembantu
    4. Limfosit T pembunuh
    5. Eritrosit
  5. Darah tersusun dari sel-sel darah dan…
    1. Plasma darah
    2. Eritrosit
    3. Leukosit
    4. Trombosit
    5. Fibrinogen
  6. Sel darah sebagai pertahanan tubuh dari sel-sel asing yang menyebabkan penyakit adalah fungsi dari…
    1. Eritrosit
    2. Trombosit
    3. Leukosit
    4. Trombokinase
    5. Agranuler
  7. Golongan darah A memiliki aglutinogen…
    1. A
    2. B
    3. AB
    4. O
    5. Rh+
  8. Enzim yang berperan dalam pengubahan protrombin menjadi trombin adalah…
    1. Polimerase
    2. Histamin
    3. Heparin
    4. Trombokinase
    5. Vitamin K
  9. Zat yang menentukan golongan darah manusia adalah . . . .

a. aglutinin dan eritrosit

b. aglutinin dan leukosit

c. aglutinin dan aglutinogen

d. aglutinogen dan eritrosit

e. aglutinogen dan leukosit

10. Gambar di bawah ini menunjukkan sel darah…

 

 

 

 

 

 

 

 

 

a. sel darah putih

b. sel darah merah

c. keping-keping darah

d. trombosit

e. leukosit

Kunci jawaban:

  1. E
  2. B
  3. D
  4. A
  5. A
  6. C
  7. A
  8. D
  9. C
  10. B

 

Soal essay

Tuliskan fungsi darah!

Jawab:

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

 

 

 

 

 

 

 

 

PERTEMUAN 14

Soal pilihan ganda

  1. Pertanyaan yang benar mengenai sistem peredaran darah terbuka dan tertutup adalah ….
  2. sistem peredaran darah terbuka artinya darah beredar ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah
  3. pada sistem peredaran darah terbuka, darah mengalir melalui pembuluh darah ke bagian-bagian tubuh
  4. pada sistem peredaran darah tertutup darah beredar menyebar ke seluruh tubuh yang tertutup
  5. sistem peredaran darah terbuka, darah beredar menyebar ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah
  6. pada sistem peredaran darah terbuka, darah mengalir melalui pembuluh darah

2.  Jantung manusia dilapisi oleh lapisan otot ….

a. eksokardium       d. miokardium

b. endokardium      e. epikardium

c. perikardium

3.  Katup jantung yang memisahkan serambi kiri dengan blik kiri disebut ….

a. septum apikularis            d. valvula semilunaris

b. foramen ovale                 e. valvula bikuspidalis

c. valvula trikuspidalis

4.  Urutan jalannya darah pada sistem peredaran darah besar pada tubuh kita adalah sebagai berikut.

1. aorta       5. jantung

2. Venula    6. kapiler

3. vena        7. arteriola

4. arteri

Urutan yang benar adalah ….

a. 1 -4 -7 -5 -6 -2 -3            d. 5 -4 -1 -6 -2 -3 -7

b. 5 -1 -4 -2 -7 -3 -6            e. 6 -1 -4 -3 -2 -5-1

c. 5 -1 -4 -7 -6 -2 -3

5. Tekanan sistole adalah tekanan yang terjadi pada saat darah ….

a. keluar dari bilik jantung

b. masuk ke bilik jantung

c. keluar dari jantung

d. masuk ke serambi jantung

e. keluar dari serambi jantung

6. Bagian jantung yang paling tebal adalah . . . .

a. dinding atrium kiri

b. dinding atrium kanan

c. dinding ventrikel kiri

d. dinding ventrikel kanan

e. dinding atrium kiri dan ventrikel kiri

7. Di antara pernyataan berikut yang bukan ciri pembuluh vena adalah . . . .

a. membawa darah menuju jantung

b. letaknya di daerah permukaan

c. tekanan lemah

d. diselubungi otot rangka

e. tempat keluarnya darah dari jantung

8. Siklus peredaran darah besar meliputi . . . .

a. ventrikel kiri – nadi – seluruh tubuh – atrium kanan

b. ventrikel kanan – nadi – seluruh tubuh – atrium kiri

c. ventrikel kiri – nadi – seluruh tubuh – ventrikel kanan

d. atrium kanan – nadi – seluruh tubuh – atrium kiri

e. atrium kiri – nadi – seluruh tubuh – ventrikel kiri

9. fungsi jantung adalah…

a. menyerap O2 dari atmosfer

b. menyaring sisa metabolisme dari darah

c. menghasilkan eritrosit

d. menghasilkan leukosit

e. memompa darah ke seluruh tubuh

10. Salah satu perbedaan arteri dan vena pada gambar berikut adalah….

 

  1. dinding arteri tipis dan tidak elastis
  2. dinding arteri tebal, kuat dan elastis
  3. dinding vena tebal, kuat dan elastis
  4. dinding arteri tebal dan tidak elastis
  5. dinding vena tipis dan elastis

Kunci jawaban:

  1. D
  2. C
  3. E
  4. C
  5. A
  6. E
  7. D
  8. A
  9. E
  10. B

Soal essay

Jelaskan sistem peredaran darah besar dengan peredaran darah kecil!

Jawaban:

1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik

Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.

2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal

Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.

 

 

 

 

PERTEMUAN 15

Soal pilihan ganda

  1. Fungsi sistem limfatik yang tepat adalah…
    1. Mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari jaringan yang tidak dapat diabsorbsi langsung ke dalam kapiler darah
    2. Memompa darah ke seluruh tubuh
    3. Tempat cairan dari darah ke jaringan
    4. Sama dengan jantung
    5. Menampung molekul besar
  2. Sel darah yang paling banyak terkandung dalam cairan limfe yaitu…
    1. Eritrosit
    2. Trombosit
    3. Leukosit
    4. Fibrinogen
    5. Fibrin
  3. Pembuluh limfe kiri menerima cairan limfe dari…
    1. Bagian kanan kepala
    2. Bagian kiri kepala
    3. Lengan kanan atas
    4. Lengan kiri bawah
    5. Lengan kanan bawah
  4. Organ-organ limfe berikut yaitu …
    1. Pankreas
    2. Adrenal
    3. Hipofisis
    4. Paratiroid
    5. Timus

5. Limfosit berperan dalam kekebalan tubuh dengan cara ….

a. memakan kuman penyakit atau benda-benda asing yang ada di dalam tubuh

b. menghasilkan antibodi yang sesuai dengan antigen yang dilawannya

c. menghasilkan zat asam yang dapat menyebabkan terjadinya lisis sel bakteri atau virus

d. menghancurkan kuman dan benda asing dengan menggunakan sekret dari lisosom

e. menghasilkan enzim yang akan menguraikan kuman dan benda asing yang ada di dalam tubuh

  1. Gangguan peredaran darah yang berupa pengerasan pembuluh nadi yang disebabkan karena adanya endapan kapur disebut ….

a. hemofili d. miokarditis

b. artherosklerosis e. embolus

c. arteriosklerosis

7. Jika seseorang kekurangan eritrosit, tubuhnya menjadi pucat. Keadaan ini dinamakan . . . .

a. leukemia

b. anemia

c. sianosis

d. leukositosis

e. leukopenia

  1. Arteriosklerosis adalah pengerasan pembuluh darah yang disebabkan oleh . . . .

a. endapan lemak d. kelebihan gula

b. endapan kapur e. kelebihan garam

c. kelebihan kolesterol

9. Kelainan karena darah tidak dapat membeku disebut..

a. anemia

b. leukimia

c. talasemia

d. hemofilia

e. hipertensi

10. Gambar berikut merupakan penyakit…

 

  1. Ambeien
  2. Arteriosklerosis
  3. Arteroskeloris
  4. Anemia
  5. Hipertensi

Kunci jawaban:

  1. A
  2. C
  3. B
  4. E
  5. B
  6. C
  7. B
  8. B
  9. D
  10. A

Soal essay

Jelaskan peredaran getah bening dalam tubuh manusia!

Jawab:

Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe).

 

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN (SMA)

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN        :           SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

MATA PELAJARAN                                  :           BIOLOGI

KELAS /SEMESTER                                  :  XI (SEBELAS) / I

STANDAR KOMPETENSI                        :           3 Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu , kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas

ALOKASI WAKTU                                     :           12 X 45 Menit

 

 

Kompetensi Dasar

Kompetensi Sebagai Hasil Belajar

 

Materi Pembelajaran

 

Kegiatan Pembelajaran

 

Indikator

 

Penilaian

 

Alokasi Waktu

 

Sumber Belajar

 

3.1  Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah

 

  • Membuat peta konsep sistem peredaran darah manusia
  • Mengidentifikasi komponen yang terlibat dalam sistem peredaran darah manusia
  • Melakukan pengujian golongan darah manusia
  • Membedah hewan untuk diamati jantungnya
  • Mengamati letak jantung hwan vertebrata
  • Mengamati struktur jantung hewan vertebrata
  • Menggambar struktur jantung hewan vertebrata
  • Mendeskripsikan denyut jantung berdasarkan hasil pengamatan
  • Membandingkan struktur jantung pada berbagai hewan vertebrata
  • Membuat kliping ganguan/penyakit pada siistem peredaran darah manusia dan teknologi mengatasinya

 

 

 

 

  • Komponen penyusun sistem peredaran darah manusia:

1. Darah

2. Jantung

3. Pembuluh darah

  • Mekanisme sistem peredaran darah manusia
  • Penggolongan darah
  • Berbagai gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia

 

 

 

 

 

  • Studi membaca untuk mengidentifikasi komponen penyusun sistem peredaran darah manusia
  • Mengamati eritrotis dan menggambar hasil pengamatan
  • Menguji golongan darah
  • Mengumpulkan informasi untuk membuat kliping tentang ganguan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia

 

 

 

 

 

 

  • Menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya
  • Membuat skema proses pembekuan darah
  • Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya
  • Menjelaskan hubungan struktur pembuluh darah dan fungsinya
  • Menggambarkan lintasan peredaran darah pada manusia
  • Menjelaskan sistem limfe
  • Mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik
  • Mendiskripsikan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia
  • Mendeskripsikan sistem sirkulasi pada hewan invertebrata
  • Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan-hewan vertebrata
 

  • Jenis tagihan:

1.Laporan praktikum uji golongan darah

2. Laboran praktikum pengamatan eritrosit

3. Kliping

4.Uji kompetensi tertulis

  • Instrumen penilaian:
  1. Lembar penilaian laporan hasil praktikum
  2. lembar penilaian kliping
  3. Soal uji kompetensi tertulis

 

 

 

 

 

7 x 45 menit

 

 

 

 

 

  • Buku kerja Biologi 2A, Lgn, Kristiyono, Esis
  • Buku Biologi XI, Dyah Aryulina dkk, Esis, Bab V
  • Koran, majalah , jurnal buku, sumber, dan invormasi.
  • Hewan vertebrata

 

 

 

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SMA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI (Sebelas) 1
Pertemuan : 13, 14 , 15 dan 16
Alokasi Waktu : 7 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi Dasar : 3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah
Tujuan : Siswa dapat mendeskripsikan struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah

I. Indikator
• Menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya
• Membuat skema proses pembekuan darah
• Menguji golongan darah
• Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya
• Menjelaskan hubungan stuktur pembuluh darah dan fungsinya
• Menggambarkan lintasan peredaran darah pada manusia
• Menjelaskan sistem limfe
• Mendeskripsikan hubungan sistem peredaran darah dan sistem limfatik
• Mendeskripsikan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia
• Mendeskripsikan sistem sirkulasi pada hewan invertebrata
• Membandingkan sistem sirkulasi pada hewan-hewan vertebrata

II. Materi Ajar
• Komponen penyusun sistem peredaran darah manusia:
1. Darah
2. Jantung
3. Pembuluh darah
• Mekanisme sistem peredaran darah manusia
• Penggolongan darah
• Berbagai gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia

III. Metode Pembelajaran
• Penugasan- Diskusi

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 13 (2 jam pelajaran)

A. Kegiatan awal (5 menit)
• Guru menanyakan kepada siswa pengertian dan fungsi sistem sirkulasi pada manusia.
• Siswa menjawab dengan terlebih dahulu mengacungkan tangan.
B. Kegiatan inti (80 menit)
• Guru menjelaskan komponen-komponen penyusun sistem peredaran darah manusia.
• Siswa ditugaskan mengamati eritrosit dengan menggunakan Kegiatan 5.1.
• Siswa mengamati eritrosit dan menggambar hasil pengamatan.
• Siswa ditugaskan melakukan uji golongan darah dengan menggunakan Kegiatan 5.2
• Siswa menyusun laporan Kegiatan 5.1 dan 5.2.
• Siswa bersama guru mendiskusikan komponen-komponen penyusun darah manusia.
• Siswa bersama guru mendiskusikan prinsip penggolongan darah dengan sistem ABO.
• Siswa bersama guru mendiskusikan kemungkinan transfusi darah pada manusia.
C. Kegiatan Akhir (15 menit)
• Siswa mengumpulkan laporan Kegiatan 5.1 dan 5.2.

Pertemuan 14 (2 jam pelajaran)

A. Kegiatan awal (10 menit)
• Guru menanyakan bagaimana darah dapat beredar
• Siswa menjelaskan peranan jantung dan pembuluh darah dalam sistem peredaran darah
B. Kegiatan inti (70 menit)
• Guru memberikan gambar jantung, kemudian siswa diminta menyebutkan bagian jantung yang ditunjuk dan fungsinya.
• Guru menanyakan macam-macam pembuluh darah dan fungsinya.
• Guru memberikan gambar pembuluh darah dan siswa diminta mendeskripsikan perbedaan struktur ketiga macam pembuluh darah.
• Dengan memperhatikan bagian-bagian jantung dan fungsi pembuluh darah, siswa ditugaskan membuat skema peredaran darah yang meliputi peredaran darah kecil.
C. Kegiatan akhir (10 menit)
• Siswa bersama guru mendiskusikan kesimpulan tentang struktur jantung.
• Siswa bersama guru mendiskusikan kesimpulan tentang struktur dan fungsi pembuluh darah.
• Siswa bersama guru mendiskusikan lintasan peredaran darah manusia.

Pertemuan 15 (1 jam pelajaran)

A. Kegiatan awal (15 menit)
• Guru menanyakan kepada siswa pengertian dan fungsi sistem limfe.
• Siswa mendeskripsikan pengertian sistem limfe dan fungsinya.
B. Kegiatan inti (35 menit)
• Guru memberikan gambar organ-organ limfe yang terdapat dalam tubuh dan siswa diminta menentukan nama organ tersebut.
• Guru memberikan gambar sistem peredaran limfe, kemudian siswa diminta menyebutkan ciri-ciri pembuluh limfe dan sistem peredarannya.
• Siswa bersama guru mendeskripsikan perbedaan sistem peredaran darah dan sistem limfe.
• Siswa bersama guru mendiskusikan gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah manusia.
• Guru menugaskan siswa mengumpulkan informasi tentang penyebab, gangguan, pengobatan dan pencegahan penyakit/gangguan pada sistem peredaran darah manusia dari berbagai media dan menyusunnya menjadi sebuah kliping.
C. Kegiatan akhir (5 menit)
• Siswa bersama guru menyimpulkan struktur dan fungsi sistem limfe.

V. Alat /Bahan/Sumber
• Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono PS, Esis
• Buku Biologi Jilid XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab V
• Hewan-hewan vertebrata
• Koran, majalah, jurnal, buku sumber, dan internet

VI. Penilaian
• Laporan hasil pengamatan eritrosit
• Laporan praktikum uji golongan darah
• Uji kompetensi tertulis
• Kliping tentang gangguan, pengobatan, dan pencegahan
• Penyakit pada sistem peredaran darah manusia

Sistem Otot Manusia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh manusia terdiri dari rangka yaitu rangkaian tulang-tulang yang saling berhubungan dan dibungkus oleh otot. Otot memberi bentuk tubuh manusia juga selain tulang. Bayangkan jika tubuh kita hanya tersusun dari rangka tanpa otot rangka (lurik), maka semua kegiatan atau aktivitas kehidupan sehari-hari kita tidak akan terlaksana. Karena pada otot terdapat berbagai protein khusus yang menghasilkan energi. Energi inilah yang kita gunakan dalam melakukan aktivitas kita sehari-hari.

Menggerakkan beberapa bagian dari tubuh kita berarti menggerakkan otot-otot tubuh kita. Misalnya, saat kita berjalan menuju kampus, saat kita menenteng tas, saat kita berlari dan semua bentuk aktivitas. Saat menekuk lengan atas kita, ternyata terdapat banyak otot yang bekerja, yaitu otot bahu, otot lengan atas, otot lengan bawah, otot pergelangan tangan dan otot jari tangan. Otot-otot tersebut seperti sebelumnya telah dijelaskan mempunyai nama-nama khusus.

Amputasi adalah salah satu kasus dalam Indonesia yang lumayan banyak terjadi di Indonesia. Apakah itu akibat dari penyakit diabetes atau kecelakan yang mengharuskan bagian dari tubuh orang tersebut harus segera diamputasi untuk mencegah penyebaran infeksi ke organ tubuh lain akibat infeksi. Seorang ahli bedah amputasi, tidak sembarangan memotong anggota tubuh yang tidak dapat digunakan lagi, tapi pegetahuan mengenai otot sangatlah penting dalam proses operasi.

Inti dari berbagai permasalahan di atas secara tidak langsung menggugah rasa ingin tahu kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi Biologi. Mengenal dan mengetahui nama-nama otot yang menyusun tubuh kita, bukan berarti hanya sekedar menghafal saja. Oleh karena itu, penghafalan nama-nama otot dan pengenalan otot-otot tubuh manusia perlu dilakukan dalam kegiatan praktikum ini.

B. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk megetahui nama-nama otot yang menyusun tubuh manusia pada bagian anterior dan bagian posterior.

C. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat yang diperoleh dari praktikum ini, yaitu mahasiswa dapat:

  1. Mempermudah dalam menyelesaikan soal-soal mengenai otot manusia.
  2. Mengatasi masalah otot yang terjadi pada tubuh manusia.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan otot bertanggung jawab untuk pergerakan tubuh, terdiri atas sel-sel otot yang terspesialisasi untuk melaksanakan kontraksi dan berkonduksi, (menghantarkan impuls). Di dalam sitoplasmanya ditandai dengan adanya sejumlah besar elemen-elemen kontraktil yang disebut myofibril yang berjalan menurut panjang serabut otot. Pada beberapa jenis otot, myofibril terdiri atas lempeng-lempeng terang dan gelap secara bergantian. Semua segmen gelap letaknya bersesuaian, demikian pula dengan segmen terangnya. Miofibril tersusun atas protein-protein kontraktil yaitu aktin dan myosin (Adnan, 2008).

Menurut Djalal (2010), alat-alat penyokong otot terdiri atas:

  1. Tendon: jaringan ikat kuat, bentuknya membulat
  2. Aponeurosis: jaringanikatkuat, pipihdanlebar
  3. Fascia: pembungkus otot& kumpulan otot
  4. Bursa mucosa/ bursa synovial : suatu kantung tertutup dari jaringan areolar. Dindingnya lembek, saling terpisah oleh suatu lapisan licin. Merupakan suatu alat pelumas, mengurangi gesekan antara urat dengan alat sekitarnya
  5. Vagina tendineum (sarung urat): semacam bursa mucosa, yang mengelilingi satu atau lebih urat (tendon).

Otot skelet pada manusia biasanya dinamai berdasarkan beberapa hal. Nama-nama otot tersebut biasanya berkaitan dengan antara lain lokasi otot, misalnya otot (musculus disingkat m.) temporalis berada di atas tulang temporal. Penamaan otot berdasarkan jumlah origo, misalnya m. triceps brachii mempunyai 3 origo, biceps brachii mempunyai 2 origo. Penamaan otot berdasarkan bentuk otot, misalnya m. deltoideus, otot ini mempunyai bentuk segitiga. Penamaan otot berdasarkan arah serabut otot, misalnya m. rectus, otot ini arah serabutnya tegak. Penamaan otot berdasarkan besar dan panjang otot, misalnya mayor berarti otot ini ukurannya relatif besar dan sebaliknya minimus atau minor. Disamping itu juga penamaan otot berdasarkan hal-hal lainnya, seperti m. sternocleido-mastoideus mempunyai origo sternum, clavicula dan insersi pada tulang mastoid; m. sphincter berarti otot untuk mengecilkan lubang; m. tensor yaitu otot untuk menegangkan; m. levator untuk menaikan (Saefudin, 2010).

Menurut Sudaryanto (2010), otot-otot elbow terdiri atas:

  1. Fleksor elbow adalah:
    1. Otot brachialis; otot one-joint yang berpartisi-pasi dalam semua aktivitas fleksi elbow, tidak dipengaruhi oleh posisi lengan bawah.
    2. Otot biceps brachii; otot two-joint yang berpe-ran besar dalam fleksi elbow saat lengan bawah supinasi.
    3. Otot brachioradialis; berfungsi utama dalam stabilisasi elbow, berperan dalam fleksi elbow saat midposisi lengan bawah.
    4. Otot-otot ekstensor elbow adalah:
      1. Triceps brachii; otot two-joint yang memiliki 3 caput origo, berperan besar dalam ekstensi elbow, membantu ekstensi shoulder.
      2. Anconeus; otot ini membantu ekstensi elbow dan berperan sebagai stabilisasi selama supinasi & pronasi.
    5. Otot-otot supinator lengan bawah:
      1. Supinator; sangat berperan dalam gerak supina-si & sebagai stabilitas elbow bagian lateral.
      2. Biceps brachii
    6. Otot-otot pronator lengan bawah:
      1. Otot pronator teres; otot ini menghasilkan gerak pronasi lengan bawah & sebagai stabilisasi proksimal radioulnar joint.
      2. Otot pronator quadratus; otot yang bekerja aktif selama aktivitas pronasi lengan bawah.

Otot kerangka adakalanya dinamai menurut bentuknya, seperti deltoid. Menurut jurusan serabutnya, seperti rektus abdominis. Menurut kedudukan otot, seperti pektoralis mayor. Menurut fungsinya, seperti flexor, extensor dan sebagainya. Origo dianggap sebagai tempat dari mana otot timbul, dan insersio adalah tempat ke arah mana otot berjalan. Tempat terakhir ini adalah struktur yang menyediakan kaitan yang harus digerakkan oleh otot itu. Kecuali pada sebagian kecil otot setiap otot dapat menggerakkan baik origo maupun insersionya. Maka dikatakan bahwa origo dan insersio dapat berbalik fungsi. Misalnya: bisep timbul dari skapula dan berjalan turun ke lengan dan berinsersio di radius. Maka skapula merupakan tempat yang lebih terpancang, sedangkan radius adalah tempat yang digerakkan oleh bisep. Tetapi bila kedua tangan berpegangan pada sebuah batang horizontal dan badan diangkat ke atas setinggi lengan maka bisep akan membantu pergerakan ini

(Pearce, 1985).

Menurut Rogert (2010), otot rangka yang jumlahnya lebih dari 600 macam mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki yang berfungsi untuk menggerakan seluruh tubuh kita sebagai berikut:

  1. Otot frontalis yang berfungsi untuk mengangkat alis mata, posisi nya terletak di sekitar alis
  2. Otot orbikularis okuli berfungsi untuk menutup kelopak mata, posisinya terletak di kelopak mata
  3. Otot orbikularis oris berfungsi untuk mengkerutkan bibir
  4. Otot sternokleidomastoid yang berfungsi untuk memiringkan kepala
  5. Otot trapezius berfungsi untuk memperkuat bahu
  6. Otot pektoralis major berfungsi untuk memutar lengan
  7. Otot pektoralis minor berfungsi untuk menarik bahu kebawah
  8. Otot triseps dan otot biseps berfungsi untuk menggerakan lengan
  9. Otot serratus anterior yang berfungsi untuk menarik bahu kesekeliling
  10. Otot interkosta berfungsi untuk mengangkat rusuk
  11. Otot rektus abdominis berfungsi untuk mengempiskan dinding perut
  12. Otot sartorius berfungsi untuk memilin paha dan membengkokan penggul dan lutut
  13. Otot guadriseps femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut
  14. Otot gastroknemius berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lutut
  15. Otot tibialis anterior berfungsi untuk mengangkat kaki
  16. Otot peroneus berfungsi untuk melengkungkan kaki
  17. Otot latissimus dorsi berfungsi untuk memperkuat punggung
  18. Otot gluteus maksimus berfungsi untuk meluruskan pinggul
  19. Otot archiles tendon berfungsi untuk menggerakan telapak kaki.

Fungsi yang dilakukan otot ada 2 macam, yaitu fungsi sadar dan tidak sadar. Fungsi sadar otot meliputi mempertahankan sikap tubuh, melaksanakan berbagai macam pergerakan diantaranya yang menyangkut anggota tubuh, untuk pergerakan jari-jari untuk memegang; diafragma untuk respirasi; hulu kerongkongan (farink) untuk menelan; lidah dan bibir untuk menggerakkan zar yang terdapat di dalam bermacam-macam saluran seperti makanan yang bergerak sepanjang saluran pencernaan makanan, darah yang bergerak dalam pembuluh darah, sel telur yang bergerak di dalam saluran telur dan sperma yang bergerak di dalam saluran mani (Wulangi, 2000).

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang berperan dalam pergerakan tubuh, atau bagian tubuh. Kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan oleh adanya serabut intraseluler atau myofibril yang kontraktil. Sel otot umumnya berbentuk memanjang, sehingga disebut juga serabut otot. Bagian-bagian sel otot mempunyai sebutan khusus: membrane selnya disebut sarkolema, sitoplasmanya disebut sarkoplasma, retikulum endoplasmanya disebut retikulum sarkoplasma, dan mitokondrianya disebut sarkosoma (Susilowati, 2000).

Serabut otot memiliki elemen kontraktil yang disebut miofibril. Adanya miofibril menyebabkan serabut otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Pada penampang melintang otot lurik, tampak tersusun seperti pita-pita yang sejajar, inti banyak dan terletak pada bagian perifer di bawah sarkolemma. Miofibril otot lurik mengandung keping gelap dan terang secara bergantian yang tampak sebagai garis-garis gelap dan terang. Di antara serabut otot terdapat jaringan ikat longgar yang disebut endomisium (Adnan, 2009).

Sarkoplasma setiap serabut otot terisi dengan berkas filament silindris panjang yang disebut miofibril. Miofibril tersebut berdiameter 1-2 um dan berjalan sejajar dengan sumbu panjang serabut otot tersebut, terdiri dari susunan sarkomer ujung ke ujung seperti rantai. Sebagai akibat susunan sarkomer di dalam miofibril yang berdekatan, seluruh serabut otot tersebut memperlihatkan suatu pola khas berupa garis-garis transversal (Zulkarnain, 2008).

Otot rangka (skeletal muscle) vertebrata, yang tertaut ke tulang dan bertanggung jawab atas pergerakannya, ditandai oleh jenjang unit parallel yang semakin lama semakin kecil. Otot rangka terdiri atas seberkas serat panjang yang membentang di sepanjang otot. Otot secara aktif berkontraksi, akan tetapi memanjang hanya ketika diregang secara pasif. Gerakan maju-mundur umumnya dilakukan oleh otot antagonistik, yang masing-masing bekerja melawan yang lain. Pengaturan ini bekerja pada endoskeleton maupun eksoskeleton. Pada manusia, kontraksi otot bisep, menaikkan (memfleksikan) lengan depan. Kontraksi otot trisep (berkepala tiga) menurunkan (memanjangkan) lengan depan (Campbell, 2002).

Otot di bahagian jari telunjuk yang terlibat ialah otot lumbri cales. Apabila jari telunjuk tangan kanan diangkat sedikit ke atas antara sudut 45 darjah, otot lumbricales ini akan menguncup atau memendek. Bukan itu sahaja, otot quadrisep turut terlibat dalam lakuan ini. Otot quadrisep terdiri daripada 4 otot besar iaitu otot rectus femoris, otot vastus lateralis, otot vastus medialis dan otot vastus intermedius. Otot rectus femoris terdapat di bahagian hadapan peha. Ia dapat berfungsi bagi kedua-dua fleksi dan ekstensi lutut. Seperti yang diketahui, lakuan semasa tahiyat awal adalah dengan membengkokkan kedua-dua lutut dalam keadaan duduk. Maka, apabila lutut dibengkokkan, otot ini akan menegang atau proses penguncupan otot berlaku ketika ini (Djalil, 2010).

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada:

Hari/ tanggal           : Senin, 06 Desember 2010

Waktu                     : pukul 09.00 s.d 10.30 WITA

Tempat                   : Laboratorium Biologi Lantai III Timur FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan

  1. Alat yang digunakan adalah pulpen.
  2. Bahan yang digunakan:
    1. Kertas
    2. Daftar hafalan otot manusia

C. Prosedur Kerja

  1. Mempersiapkan daftar hafalan otot manusia.
  2. Menghafal otot-otot pada manusia bagian anterior dan posterior.
  3. Menunjukkan letak-letak otot pada manusia.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Berikut hasil data yang kami peroleh mengenai nama-nama dan letak otot manusia bagian anterior dan posterior.

1. Otot-otot bagian anterior

  1. Pectoralis mayor
  2. Deltoid
  3. Biceps
  4. Palmaris longus
  5. Flexor carpi radialis
  6. Brachioradialis
  7. Flexor digitorum superficialis
  8. Lubrical
  9. Gluteus medius

10.Tensor fasciae latae

11. Rectus femoris

12.Pectineus

13.Sartorius

14.Gracilis

15.Adductor longus

16.Tibialis anterior

17.Gastrocnemius

18.Soleus

19.Extensor hallucis brevis

20.Extensor digitorum brevis

21.Vastus medialis

22.Peroneus longus

23.Vastus lateralis

24.Serratus anterior

25.External oblique

26.Rectus abdominus

27.Trapezious

28.Sternocleidomastoid

2. Otot-otot bagian posterior

  1. Thoraco-lumbar fascia
  2. Trapezious
  3. Deltoid
  4. Rhomboid
  5. Teres mayor
  6. Triceps
  7. Latissimus dorsi
  8. Extensor carpi radialis longus
  9. Extensor digitorum

10. Extensor carpi ulnaris

11. Extensor digiti minirmi

12. Gluteus maximus

13.Vastus lateralis

14.Gracilis

15.Semimembranosus

16.Semitendinosis

17.Biceps femoris

18.Soleus

19.Gastrocnemius

B. Pembahasan

Praktikum ini berupa penghafalan nama-nama otot pada manusia. Otot-otot lurik melekat pada tulang kita. Otot-otot tersebut menyusun tubuh manusia pada bagian anterior dan bagian posterior. Salah satu penamaan otot-otot manusia didasarkan pada bentuk dan letaknya. Berikut pembahasan yang kami jabarkan berdasarkan berbagai referensi yang mendukung.

  1. 1. Otot-otot bagian anterior

Otot pectoralis major adalah otot tebal, berbentuk seperti kipas, dan tertletak di anterior dari dinding dada. Otot ini membentuk dada pada pria dan terletak di bawah payudara pada wanita. Otot ini meiliki dua origo yaitu pars clavicularis: permukaan anterior paruh medial clavicula dan pars sternocostalis: permukaan anterior sternum, tulang rusuk I-VI dan aponeurosis otot obliquus externus abdominis. Dari origonya, serat otot berjalan hingga insersio. Serat otot pectoralis mayor berakhir di pinggir lateral dari sulcus intrtubercularis pada humerus. Persarafan berupa neuro pectoralis lateral dan medialis. Otot ini membantu gerakan aduksi dan endorotasi tulang humerus dan menarik scapula ke arah ventral dan kaudal. Jika berfungsi sendiri: pars clavicularis melakukan fleksi humerus dan pars sternocostalis melakukan ekstensi humerus (Djalal, 2010).

Otot trapezius adalah otot yang menyusun struktur punggung manusia. Dinamakan trapezius, sebab bentuknya mirip dengan bangun trapezium; sudut-sudutnya berada di leher, dua berada di kedua bahu, dan satu sudut lainnya melekat di tulang punggung T12. Seseorang dapat merasakan otot ini bekerja dengan meraba punggung dengan satu tangan dan memegang otot di antara leher dan bahu. Serat ototnya berasal dari leher dan turun ke bagian bawah dan kemudian terletak lateral dari lengan. Terdapat bagian serat menuju ke bagian bahu.Ujung akhir dari serat otot berakhir di clavicula, acromion, dan spina dari scapula.Otot ini bekerja mengangkat (elevasi), adduksi, dan depresi scapula (Djalal, 2010).

Otot flexor digtorum superficialis adalah otot flexor ekstrinsik pda jari tangan. Otot ini memiliki dua caput yaitu caput radiale, sejajar tulang pengumpil (radius): berasal dari garis miring pada facies anterior di badan radius dan caput humeroulnare: berasal dari tendo bersama di epicondylus medialis tulang humerus dan pinggir medial processus coronoideus tulang ulna. Pada bagian lengan bawah, otot ini membentuk empat tendo dan melekat di tulang jari-jari proksimal.Digunakan untuk gerakan fleksi jari-jari tangan (Djalal, 2010).

Otot biceps brachii atau sering disebut otot biceps (pemberian istilah ini kurang tepat, karena ada otot lain yang mengandung kata biceps), adalah otot besar berkepala (caput) dua karena berorigo pada dua tempat yang berbeda. Terletak di sepanjang lengan atas. Dua caput tersebut adalah caput longum (panjang) dan caput brevis (pendek). Otot ini sangat dikenal di masyarakat awam. Otot ini terletak di dekat dengan permukaan kulit sehingga mudah dilihat. Biceps brachii sering dipertunjukkan para binaragawan dan dapat tumbuh besar bila diberi latihan beban yang intensif. Caput longum berorigo pada tuberositas supraglenoidales pada scapula dan caput brevis pada processus coracoideus di scapula. Otot biceps brachii berinsersio pada bagian posterior tuberositas radii. Otot ini merupakan otot supinator lengan bawah, otot fleksor kuat pda sendi siku dan fleksor lemah pada sendi bahu (Djalal, 2010).

Otot flexor carpi ulnaris adalah otot yang menyusun lengan bawah pada bagian depan. Secara struktural, otot ini memiliki dua origo yaitu caput humerale: berasal dari tendo yang melekat di epicondylus medialis pada humerus dan caput ulnare: berasal dari bagian medial processus olecranii dan pinggir posterior dari ulna. Kedua caput (kepala) otot yang menyatu membentuk tendo dan berakhir di tulang pisiforme (salah satu tulang pergelangan tangan. Selain itu pula melekati tulang hamatum (salah satu tulang pergelangan tangan) dan tulang telapak tangan V dengan dua ligamentum yaitu ligamentum pisohamatum dan ligamentum pisometacarpeum. Otot ini membantu gerakan fleksi dan adduksi pergelangan tangan (Djalil, 2010).

Otot di bahagian jari telunjuk yang terlibat ialah otot lumbri cales. Apabila jari telunjuk tangan kanan diangkat sedikit ke atas antara sudut 45 darjah, otot lumbricales ini akan menguncup atau memendek. Bukan itu sahaja, otot quadrisep turut terlibat dalam lakuan ini. Otot quadrisep terdiri daripada 4 otot besar iaitu otot rectus femoris, otot vastus lateralis, otot vastus medialis dan otot vastus intermedius. Otot rectus femoris terdapat di bahagian hadapan peha. Ia dapat berfungsi bagi kedua-dua fleksi dan ekstensi lutut. Seperti yang diketahui, lakuan semasa tahiyat awal adalah dengan membengkokkan kedua-dua lutut dalam keadaan duduk. Maka, apabila lutut dibengkokkan, otot ini akan menegang atau proses penguncupan otot berlaku ketika ini (Djalil, 2010).

Otot Vastus Lateralis yang merupakan otot di bahagian luar peha. Penguncupannya membolehkan lutut diluruskan. Namun, dalam lakuan tahiyat awal, otot ini akan mengendur dan membolehkannya membengkokkan lutut ketika duduk tahiyat awal. Bahkan, Otot Vastus Medialis yang terletak di bahagian dalam peha dan Otot Vastus Intermedius di bahagian bawah Otot Rektus Femoris akan turut mengendur serta pembengkokan lutut berlaku (Djalil, 2010).

Musculus brachialis memiliki origo pada pertengahan humerus, mencakup insersi musculus deltoideus dan insertion uberositas ulnae. Musculus brachioradialis memiliki origo pada pinggir radial humerus septum intermuscularis lateral dan origo processus styloideus radii. Musculus deltoideus memiliki origo pada extremitas acromialis claviculae acromion dan origo uberositas deltoidea humeri (Djalil, 2010).

Oblikus eksternal otot adalah otot perut terluar yang melindungi sisi perut. Ini luas dan massa otot tidak teratur segiempat memanjang dari tulang rusuk, melengkung ke bawah ke luar ilium anterior Lambang dan linea alba. Oblikus internal segitiga otot lebih kecil dan lebih tipis dari otot oblikus eksternal. Massa otot ini berasal dari ligamentum inguinalis dan ilium anterior internal puncak. Para serat otot transversus abdominis memperpanjang antara oblikus internal dan fasia transversalis. Massa otot ini membentang di atas tulang pangkal paha, lumbalis fasia dan tulang rawan dari iga enam terakhir, memperpanjang sampai rektus abdominis. Otot rektus abdominis memiliki tiga mengotot linae transversae. Massa otot yang lain dalam perut manusia adalah pyramidalis segitiga kecil dan otot, yang terletak di depan rektus abdominis (Djalil, 2010).

Menurut Rogert (2010), otot rangka yang jumlahnya lebih dari 600 macam mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki yang berfungsi untuk menggerakan seluruh tubuh kita sebagai berikut:

  1. Otot sternokleidomastoid yang berfungsi untuk memiringkan kepala
  2. Otot trapezius berfungsi untuk memperkuat bahu
  3. Otot pektoralis major berfungsi untuk memutar lengan
  4. Otot triseps dan otot biseps berfungsi untuk menggerakan lengan
  5. Otot serratus anterior yang berfungsi untuk menarik bahu ke sekeliling
  6. Otot interkosta berfungsi untuk mengangkat rusuk
  7. Otot rektus abdominis berfungsi untuk mengempiskan dinding perut
  8. Otot sartorius berfungsi untuk memilin paha dan membengkokan penggul dan lutut
  9. Otot guadriseps femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut
  10. Otot gastroknemius berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lutut
  11. Otot tibialis anterior berfungsi untuk mengangkat kaki
  12. Otot peroneus berfungsi untuk melengkungkan kaki
  13. Otot archiles tendon berfungsi untuk menggerakan telapak kaki.
  14. 2. Otot-otot bagian posterior

Otot ekstensor carpi radialis longus adalah satu dari lima otot utama yang mengatur pergerakan pergelangan tangan. Sesuai dengan namanya (Latin longus: panjang), otot ini berukuran cukup panjang. Otot ini berorigo dari margo lateralis humerus, epicondylus lateralis, dan septum intermusculare brachii laterale. Otot ini memanjang bersamaan dengan otot brachioradialis. Otot ini berinsersio pada permukaan dorsal dari dasar tulang pergelangan tangan II seperti pada otot lengan bawah bagian posterior, otot ini dipersarafi oleh nervus radialis. Berfungsi pada sendi siku dan sendi tangan. Pada sendi siku, digunakan untuk pergerakan fleksi, pronasi atau supinasi (pergerakan memutar dari posisi akhir yang berlawanan hingga ke posisi tengah). Pada sendi tangan dapat melakukan gerakan fleksi dorsal, abduksi ke radial (Djalil, 2010).

Otot extensor digiti minimi adalah otot yang terletak di lengan bawah. Terletak di sisi medial otot extensor digitorum communis. Otot ini berorigo pada epicondylus lateralis di humerus. Insersionya disebut aponeurosis dorsalis jari ke-5. Berperan pada tiga tempat. Pada sendi bahu (ekstensi), sendi tangan (fleksi dorsal, abduksi ke luar), dan sendi jari V (ekstensi) (Djalil, 2010).

Otot latissimus dorsi adalah otot yang besar, datar, pada bagian punggung, dan terletak di belakang lengan. Otot ini dimulai dari bagian posterior crista iliaca pada pelvis (tulang pinggul), fascia lumbalis, dan processus spinosus 6 tulang belakang thorax bagian bawah, dan tulang rusuk ke-3 dan 4 bagian bawah. Terkadang juga melalui beberapa serabut dari angulus inferior scapula. Otot berinsersio di sulcus bicipitalis pada humerus (tulang lengan atas). Aksi untuk adduksi, ekstensi, endorotasi lengan atas. Penguncupan otot rhomboideus major akan menetapkan kedudukan skapula semasa kedua-dua tangan dirapatkan ke badan atau aduksi ketika lakuan tahiyat awal ini. Otot ini akan berfungsi bersama otot trapezius (Djalil, 2010).

Otot triceps brachii atau sering disingkat otot triceps (pemberian istilah ini kurang tepat, karena ada otot lain yang mengandung kata triceps), adalah otot besar berkepala (caput) tiga karena berorigo pada tiga tempat yang berbeda. Terletak di sepanjang lengan atas. Tiga kepala (caput) tersebut adalah caput longum (panjang) berorigo pada tuberculum infraglenoidale, permukaan bawah labrum glenoidale pada scapula, caput medial berorigo di facies posterior di humerus dan septum intermusculare brachii mediale dan caput lateralis berorigo di facies posterior pada humerus dan dua pertiga proksimal septum intermusculare brachii laterale. Otot triceps brachii berinsersio pada olecranon ulna. Otot ini berfungsi untuk menahan beban lengan pada sendi bahu dan ekstensi sendi siku. Khusus pada caput longum dapat melakukan adduksi sendi bahu (Djalil, 2010).

Otot hamstring terdiri daripada 3 otot besar yang terdapat di bahagian belakang peha. Antara otot-otot yang membina hamstring adalah otot bisep femoris iaitu otot yang kuat dan terletak di belakang peha. Dalam lakuan ini, otot ini akan berlaku penguncupan di mana mengakibatkan lutut dibengkokkan atau difleksikan. Manakala otot semitendinosus terletak di sisi otot bisep femoris dan di bahagian dalamnya. Otot ini juga akan menguncup apabila lutut dibengkokkan dalam lakuan tahiyat awal. Seperti otot bisep femoris dan otot semitendinosus, otot semimembranosus juga akan menjalankan proses yang sama di mana penguncupannya akan membuatkan lutut dibengkokkan. Otot ini juga terletak di sisi dalam otot bisep femoris. Apabila lutut dibengkokkan dalam lakuan duduk tahiyat awal, ototgastronemius yang berada di betis kaki akan menguncup atau menegang. Penguncupannya sekali gus menyebabkan pergerakan plantar fleksi tapak kaki. Ini adalah kerana Achilles tendon memendek bersama gerakan gastronemius (Djalil, 2010).

Musculus extensor carpi radialis longus memiliki origo pada pinggir radial humerus septum intermuscularis lateral dan insertion basis ossis metarcapalis II. Musculus extensor digitorum communis memiliki origo pada picondylus lateralis humeri fascia antebrachii dan insertion poneurosis dorsalis jari II – V. Musculus extensor digiti V proprius origo bersatu erat dengan origo m. extensor digitorum communis dan insertion poneurosis dorsalis kelingking. Musculus extensor carpi ulnaris memiliki origo pada picondylus lateralis humeri facies dorsalis ulnae dan insertion asis ossis metacarpalis V

(Djalil, 2010).

Menurut Rogert (2010), otot rangka yang jumlahnya lebih dari 600 macam mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki yang berfungsi untuk menggerakan seluruh tubuh kita sebagai berikut:

  1. Otot trapezius berfungsi untuk memperkuat bahu
  2. Otot triseps dan otot biseps berfungsi untuk menggerakan lengan
  3. Otot guadriseps femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut
  4. Otot gastroknemius berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lutut
  5. Otot latissimus dorsi berfungsi untuk memperkuat punggung
  6. Otot gluteus maksimus berfungsi untuk meluruskan pinggul
  7. Otot archiles tendon berfungsi untuk menggerakan telapak kaki.

Menurut Sudaryanto (2010), otot-otot permukaan dorsal lengan bawah:

  1. Otot : Musculus ekstensor digitorum

Persarafan neuro radialis. Origo: epicondilus lateralis humeri, ligamen collateral radial, dan annulare radii. Insertio: yang dinamakan  aponeurosis dorsalis jari ke 2 sampai 5. Fungsi: sendi siku: ekstensi; sendi tangan: fleksi dorsal, abduksi ke arah ulnar; sendi dasar jari (II-V) dan sendi Jari V.

2. Otot : Musculus ekstensor carpi radialis longus

Persarafan neuro radialis. Origo: epicondilus lateralis humeri, ligamen collateral radial, dan annulare radii. Insertio: yang dinamakan  aponeurosis dorsalis jari ke 5. Fungsi: sendi siku: ekstensi; sendi tangan: fleksi dorsal, abduksi ke arah ulnar; sendi dasar jari V dan sendi Jari V.

3. Otot : Musculus ekstensor carpi ulnaris

Persarafan neuro radialis. Origo: caput humeral: epicondilus lateralis humeri, ligamen collateral radial; caput ulnar: facies posterior ulnae (2/3 proksimal). Insertio: permukaan dorsal dari dasar os metacarpi V. Fungsi: sendi siku : ekstensi dan sendi tangan: fleksi dorsal, abduksi ke arah ulnar.

Menurut Sudaryanto (2010), otot-otot elbow terdiri atas:

  1. Fleksor elbow adalah:
    1. Otot brachialis; otot one-joint yang berpartisi-pasi dalam semua aktivitas fleksi elbow, tidak dipengaruhi oleh posisi lengan bawah.
    2. Otot biceps brachii; otot two-joint yang berpe-ran besar dalam fleksi elbow saat lengan bawah supinasi.
    3. Otot brachioradialis; berfungsi utama dalam stabilisasi elbow, berperan dalam fleksi elbow saat midposisi lengan bawah.
    4. Otot-otot ekstensor elbow adalah:
      1. Triceps brachii; otot two-joint yang memiliki 3 caput origo, berperan besar dalam ekstensi elbow, membantu ekstensi shoulder.
      2. Anconeus; otot ini membantu ekstensi elbow dan berperan sebagai stabilisasi selama supinasi & pronasi.
      3. Otot-otot supinator lengan bawah:
        1. Supinator; sangat berperan dalam gerak supina-si & sebagai stabilitas elbow bagian lateral.
        2. Biceps brachii
        3. Otot-otot pronator lengan bawah:
          1. Otot pronator teres; otot ini menghasilkan gerak pronasi lengan bawah & sebagai stabilisasi proksimal radioulnar joint.
          2. Otot pronator quadratus; otot yang bekerja aktif selama aktivitas pronasi lengan bawah.

Otot skelet pada manusia biasanya dinamai berdasarkan beberapa hal. Nama-nama otot tersebut biasanya berkaitan dengan antara lain lokasi otot, misalnya otot (musculus disingkat m.) temporalis berada di atas tulang temporal. Penamaan otot berdasarkan jumlah origo, misalnya m. triceps brachii mempunyai 3 origo, biceps brachii mempunyai 2 origo. Penamaan otot berdasarkan bentuk otot, misalnya m. deltoideus, otot ini mempunyai bentuk segitiga. Penamaan otot berdasarkan arah serabut otot, misalnya m. rectus, otot ini arah serabutnya tegak. Penamaan otot berdasarkan besar dan panjang otot, misalnya mayor berarti otot ini ukurannya relatif besar dan sebaliknya minimus atau minor. Disamping itu juga penamaan otot berdasarkan hal-hal lainnya, seperti m. sternocleido-mastoideus mempunyai origo sternum, clavicula dan insersi pada tulang mastoid; m. sphincter berarti otot untuk mengecilkan lubang; m. tensor yaitu otot untuk menegangkan; m. levator untuk menaikan (Saefudin, 2010).

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil data dan berbagai data referensi yang mendukung maka disimpulkan bahwa tubuh manusia bagian anterior dan posterior terdiri dari otot-otot khusus yang memiliki bentuk, origo, insertion dan fungsi yang khusus.

B. Saran

Adapun saran yang kami ajukan demi kelancaran praktikum selanjutnya, yaitu sebaiknya:

  1. Praktikan memiliki informasi tambahan mengenai otot rangka.
  2. Asisten membimbing praktikan dengan menunjukkan letak otot-otot manusia.
  3. Laboran menyediakan replika otot-otot pada tubuh manusia bukan gambar otot-otot manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan. 2008. Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar.

Adnan & Halifah Pagarra. 2009. Penuntun Praktikum Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar.

Campbell, Neil A., J. B. Reece & L. G. Mitchell. Biologi Edisi Keloma Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Djalal, Rahmadini. 2010. Ilmu Otot Umum. http://ikdu.fk.ui.ac.id/ILMU%20OTOT%20UMUM%28rev%29.pdf. Diakses di Makassar pada tanggal 10 Desember 2010.

Pearce, Evelyne C. 1985. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.

Rogert. 2008. Otot Manusia. http://www.rogers.k12.ar.us/users/ehutches/musclenotes.html. Diakses di Makassar pada tanggal 10 Desember 2010.

Saefudin. 2010. Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan. http://file.upi.edu/Direktori/D%20%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20BIOLOGI/196307011988031%20-%20SAEFUDIN/otot.pdf. Diakses di Makassar pada tanggal 10 Desember 2010.

Sudaryanto. 2010. Biomekanik Elbow dan Foream (Lengan Bawah). http://evantherapy.wordpress.com/2010/02/20/biomekanik-elbow-dan-forearm-lengan-bawah/. Diakses di Makassar pada tanggal 10 Desember 2010.

Susilowati, Soewolo & Annie Istanrie. 2000. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Malang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang.

Wulangi Kartolo S. 2000. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Zulkarnain & Abdul Hakim. 2008. Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

 

 

 

Buta Warna

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indra pertama yang penting yaitu indra penglihata; mata. Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Orang yang tidak memiliki mata disebut buta sehingga butuh bantuan.

Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya. Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan retina. Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak.

Namun, terkadang ada kelainan yang terjadi pada seseorang akibat kelainan genetik ataukah sebuah kecelakaan. Ya, buta warna. Alangkah baiknya jika orang tua dapat mendeteksi kelainan buta warna pada anak sejak dini. Buta warna dibagi dalam dua kategori, yaitu buta warna total yaitu penyandangnya tidak bisa mengenali warna lain, kecuali hitam dan putih dan buta warna parsial.

Berdasarkan tinjauan di atas, maka dilaksanakanlah kegiatan praktikum ini. Di sini mahasiswa sebagai probandus akan diuji kemampuan sel kerucut pada retina matanya untuk membedakan warna. Salah satu acuannya yaitu menggunakan buku Ishihara.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat:

  1. Mengetahui cara menentukan seseorang mengalami buta warna.
  2. Mengetahui penyebab buta warna.

C. Manfaat Praktikum

Melalui praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui cara menentukan seseorang mengalami buta warna dan mengetahui penyebabnya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sel kerucut dan sel batang pada retina mempunyai fungsi yang berbeda. Sel batang tidak dapat membedakan warna dan lebih intesif terhadap cahaya, Sel kerucut memerlukan pencahayaan lebih banyak untuk merangsang sel tersebut. Penglihatan warna ditimbulkan adanya tiga subkelas sel kerucut, masing-masing memiliki jenis opsinnya sendiri dan berkaitan dengan retinal untuk membentuk pigmen visual fotopsin. Fotoreseptor sebagai kerucut merah, hijau dan biru. Spektra absorbsi untuk pigmen ini saling tumpang tindih dan persepsi otak terhadap corak intermediet bergantung pada perbedaan stimulasi dua atau lebih kerucut. Contoh, ketika sel kerucut merah dan hijau dirangsang kita mungkin bias melihat warna kuning atau oranye, bergantung pada sel kerucut mana yang paling kuat dirangsang. Buta warna lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan dengan wanita karena umumnya diwariskan sebagai sifat yang terpaut seks (Campbell, 2002).

Penderita buta warna tidak dapat membedakan warna tertentu. misalnya merah, hijau. dan biru. Buta warna merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Setiap kerucut bereaksi dengan warna yang berbeda yaitu cahaya merah, biru atau hijau. Kerusakan sebuah kerucut menyebabkan kebutaan warna ringan. Jika kerucut benar-benar rusak, buta warna menjadi lebih berat. Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dari pada perempuan. Penyebab tersering buta warna adalah faktor keturunan. Penyebab lainnya adalah kelainan yang didapat selama kehidupannya, misalnya kecelakaan/trauma pada mata (Frita, 2010).

Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelinan ini sering juga disebaut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosm X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurukan faktor buta warna kepada anaknya kelak (Bejo, 2008).

Menurut Dickyspeed (2009), berikut klasifikasi buta warna:

  1. Trikromasi; mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari satu atau lebih sel kerucut pada retina. Ada tiga klasifikasi turunan pada trikomasi:
    1. Protanomali, seorang buta warna lemah mengenal merah.
    2. Deuteromali, warna hijau akan sulit dikenali oleh penderita.
    3. Trinomali (low blue), kondisi di mana warna biru sulit dikenali penderita.
  2. Dikromasi; keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi turunan:
    1. Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna merah.
    2. Deuteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau.
    3. Tritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan.
  3. Monokromasi; buta warna oleh orang umum, ditandai dengan retina mata mengalami kerusakan total dalam merespon warna. Hanya warna hitam dan putih yang mampu diterima retina.

Bagaimana cara mengetahui sesorang buta warna atau tidak? Umumnya cara yang digunakan yaitu mengidentifikasi angka atau huruf dengan latar belakang warna tertentu, misalnya Ishihara test. Pada setiap gambar terdapat angka yang dibentuk dari titik-titik berwarna. Gambar digantung di bawah pencahayaan yang baik dan pasien diminta mengidentifikasi angka yang terdapat pada gambar tersebut. Ketika pada tahap ini ditemukan adanya kelainan, test yang lebih detail lagi akan diberikan. Sampai saat ini belum ada tindakan atau pengobatan yang dapat mengatasi gangguan persepsi (Karina, 2007).

Menurut Wartamedika (2008), sampai saat ini, belum ditemukan cara untuk menyembuhkan buta warna turunan. Walaupun demikian, tersedia beberapa cara untuk membantu penderitanya. Cara tersebut antara lain adalah :

  1. Menggunakan kacamata lensa warna. Tujuannya, agar penderita dapat membedakan warna dengan lebih mudah. Cara ini terbuktif efektif pada beberapa penderita.
  2. Menggunakan kacamata dengan lensa yang dapat mengurangi cahaya silau. Biasanya penderita buta warna dapat membedakan warna lebih jelas jika cahaya tidak terlalu terang atau menyilaukan.
  3. Jika tidak dapat melihat warna sama sekali (buta warna total), penderita dianjurkan menggunakan kacamata lensa gelap dan mempunyai pelindung cahaya pada sisinya. Suasana lebih gelap diperlukan karena sel rod, yaitu sel yang hanya bisa membedakan warna hitam, putih, dan abu-abu, bekerja dengan lebih baik pada kondisi cahaya yang suram.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada:

Hari/ Tanggal          : Senin/ 03 Januari 2011

Waktu                     : pukul 09.00 s.d 10.30 WITA

Tempat                   : Laboratorium Biologi Lantai II Timur FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan

  1. Alat yang digunakan:
    1. Buku petunjuk Ishihara
    2. Pulpen
    3. Bahan yang digunakan:
      1. Probandus (mahasiswa)
      2. Kertas tabel pengamatan

C. Prosedur Kerja

  1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
  2. Meletakkan buku Ishihara test pada tempat dengan pencahayaan cukup, tepat 900 dari mata probandus.
  3. Meminta probandus menyebutkan angka yang tertera pada buku  Ishihara test.
  4. Mencatat angka yang terlihat oleh probandus pada tabel pengamatan.
  5. Membandingkan hasil penglihatan probandus dengan pembanding yang ada pada buku Ishihara test.
  6. Mengidentifikasi kelainan buta warna yang terjadi probandus jika tidak sesuai dengan angka yang terlihat oleh pembanding.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No. gambar Terlihat oleh naracoba Terlihat oleh pembanding
Selis Meriem Nur Rahma Gani Lili Suryani Embas
1 12 12 12 12
2 8 8 8 8
3 5 5 5 5
4 29 29 29 29
5 74 74 74 74
6 7 7 7 7
7 45 45 45 45
8 2 2 2 2
9
10 16 16 16 16
11
12 35 35 35 35
13 96 96 96 96
14

B. Pembahasan

Pengamatan praktikum ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan sel kerucut pada retina kita mampu membedakan warna. Indikator yang kami gunakan yaitu kecocokan angka yang disebut probandus pada buku Ishihara test dengan angka yang terlihat oleh pembanding. Dari hasil data yang kami peroleh menunjukkan bahwa anggota kelompok V tidak ada yang mengalami kelainan buta warna. Hal ini terbukti dengan pembacaan angka pada buku Ishihara test sesuai yang terlihat oleh pembanding. Berarti pada retina terdapat sel-sel kerucut protan yaitu sel kerucut warna merah yang dapat melihat kecerahan warna merah, sel-sel kerucut deuteron yaitu sel kerucut yang peka terhadap warna hijau dan sel-sel kerucut tritan yaitu sel kerucut yang peka terhadap warna biru.

Kemampuan sel-sel kerucut pada retina masing-masing probandus tidak memungkinkan bahwa silsilah keluarga probandus tidak ada yang mengalami buta warna. Mengingat bahwa salah satu penyebab buta warna yaitu gen yang biwariskan dari keturunan dimana gen yang mengatur buta warna ini terpaut oleh seks pada kromosom X.  Bisa saja probandus perempuan normal atau karier buta warna. Namun, pada praktikum ini kami belum dapat mengetahui genotipe setiap probandus karena mengingat biaya tes DNA yang memungut dana besar. Dari hasil data yang kami peroleh sesuai dengan teori berikut.

Sel kerucut dan sel batang pada retina mempunyai fungsi yang berbeda. Sel batang tidak dapat membedakan warna dan lebih intesif terhadap cahaya, Sel kerucut memerlukan pencahayaan lebih banyak untuk merangsang sel tersebut. Penglihatan warna ditimbulkan adanya tiga subkelas sel kerucut, masing-masing memiliki jenis opsinnya sendiri dan berkaitan dengan retinal untuk membentuk pigmen visual fotopsin. Fotoreseptor sebagai kerucut merah, hijau dan biru. Spektra absorbsi untuk pigmen ini saling tumpang tindih dan persepsi otak terhadap corak intermediet bergantung pada perbedaan stimulasi dua atau lebih kerucut. Contoh, ketika sel kerucut merah dan hijau dirangsang kita mungkin bias melihat warna kuning atau oranye, bergantung pada sel kerucut mana yang paling kuat dirangsang. Buta warna lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan dengan wanita karena umumnya diwariskan sebagai sifat yang terpaut seks (Campbell, 2002).

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil data yang kami peroleh maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

  1. Pengujian tes buta warna dapat dilakukan dengan menggunakan buku Ishihara test, dimana pada buku ini tertera angka yang terdapat pada titik-titik warna.
  2. Buta warna disebabkan oleh ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina membedakan warna merah, hijau dan biru.

B. Saran

Adapun saran yang kami ajukan demi kelancaran praktikum selanjutnya, yaitu sebaiknya:

  1. Praktikan memiliki pengetahuan awal sebelum memasuki kegiatan praktikum
  2. Asisten tetap semangat membimbing praktikan
  3. Laboran menyediakan alat yang dapat mendeteksi genotipe probandus yang normal dan yang mengalami buta warna.

DAFTAR PUSTAKA

Bejo. 2008. Tes Buta Warna. http://rxbejo.blogspot.com/2008/11/tes-buta-warna.html. Diakses di Makassar pada tanggal 06 Januari 2011.

Campbell, Neil A., Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dian. 2010. Opsin yang Terkait Fungsi Vitamin. http://webcache.googleusercontent.com/. Diakses di Makassar pada tanggal 06 Januari 2011.

Dickyspeed. 2009. Buta Warna. http://dickspeed.blogspot.com/2009/05/buta-warna.html. Diakses di Makassar pada tanggal 06 Januari 2011.

Frita. 2010. Mata 1. http://fri3ta.files.wordpress.com/2010/06/mata1.pdf. Diakses di Makassar pada tanggal 06 Januari 2011.

Karina, Nina. 2007. Mengenal Lebih Dekat Buta Warna. http://mengenallebihdekatbutawarna.wordpress.com/2010/04/. Diakses di Makassar pada tanggal 06 Januari 2011.

Wartamedika. 2008. Dapatkah Buta Warna Diobati. http://www.wartamedika.com/2008/08/dapatkah-buta-warna-diobati.html. Diakses di Makassar pada tanggal 06 Januari 2011.